Hay readers, hmm kali
ini saya mau ngepost teks cerita anak yang saya buat sendiri. Jujur, saya itu
seorang GTT di salah satu TK Negeri di Kabupaten Ngawi. Dan tujuan saya buat
cerita ini adalah untuk murid saya yang akan mengikuti lomba bercerita. Selain
itu saya tahu bahwa teman kuliah saya banyak yang jadi guru TK. Betapa mulianya
kita. ^_^
Semoga bisa jadi referensi.
Dalam cerita ini, terdapat pesan-pesan yang dapat di sampaikan melalui anak yang bercerita. Saya rasa cerita anak bukan hanya sekedar cerita yang hahahihihuhu “rewel dan tawa” anak saja, tetapi juga harus menyiratkan pesan moralnya. Apalagi untuk anak usia TK. Nilai agama dan moral harus diterapkan sejak dini kepada anak. Dan happy reading. . ^^
Semoga bisa jadi referensi.
Dalam cerita ini, terdapat pesan-pesan yang dapat di sampaikan melalui anak yang bercerita. Saya rasa cerita anak bukan hanya sekedar cerita yang hahahihihuhu “rewel dan tawa” anak saja, tetapi juga harus menyiratkan pesan moralnya. Apalagi untuk anak usia TK. Nilai agama dan moral harus diterapkan sejak dini kepada anak. Dan happy reading. . ^^
Pergi Berlibur
Assalamualaikum wr.wb.
Selamat pagi semuanya.
Namaku Muhammad Faiz
Habib Ichsani, sekolahku di TK Negeri Pembina Widodaren. Aku ingin menceritakan
pengalamanku saat aku libur sekolah. Aku
mulai ya. .
Waktu itu hari minggu,
dan sedang libur sekolah. Aku dan keluargaku mau pergi ke Tawun. Tawun itu
kolam renang teman-teman. Sudah pernah kesana kan??
Ayah ibuku mengajakku pergi ke sana karena aku ingin berenang, kan sedang libur sekolah.
Tidak hanya bertiga, tapi aku juga mengajak saudaraku. Namanya Akila. Dia masih kecil.
Kami semua pergi naik mobil. Aku senang sekali naik mobil. Aku bisa melihat kendaraan lainnya di jalan. Selama di mobil aku bernyanyi dengan riang gembira.
Libur tlah tiba, libur tlah tiba, hore. . hore .. hore. .
Lalu mobilku berhenti di lampu merah. Kata ibu guru di sekolah, kalau ada lampu di jalan sedang berwarna merah, tandanya kendaraan harus berhenti. Kata ayah sudah sampai Ngawi. Tiba-tiba ada anak laki-laki sepertiku sedang bernyanyi di samping pintu mobil ayah. Ternyata dia pengamen. Aku kasihan melihatnya. Di saku celanaku ada uang seribu. Aku berikan padanya. Dia bilang terimakasih padaku. Ibu dan ayah tersenyum melihatku. Lampunya sekarang sudah hijau, tandanya mobil ayah harus jalan lagi.
Ayah ibuku mengajakku pergi ke sana karena aku ingin berenang, kan sedang libur sekolah.
Tidak hanya bertiga, tapi aku juga mengajak saudaraku. Namanya Akila. Dia masih kecil.
Kami semua pergi naik mobil. Aku senang sekali naik mobil. Aku bisa melihat kendaraan lainnya di jalan. Selama di mobil aku bernyanyi dengan riang gembira.
Libur tlah tiba, libur tlah tiba, hore. . hore .. hore. .
Lalu mobilku berhenti di lampu merah. Kata ibu guru di sekolah, kalau ada lampu di jalan sedang berwarna merah, tandanya kendaraan harus berhenti. Kata ayah sudah sampai Ngawi. Tiba-tiba ada anak laki-laki sepertiku sedang bernyanyi di samping pintu mobil ayah. Ternyata dia pengamen. Aku kasihan melihatnya. Di saku celanaku ada uang seribu. Aku berikan padanya. Dia bilang terimakasih padaku. Ibu dan ayah tersenyum melihatku. Lampunya sekarang sudah hijau, tandanya mobil ayah harus jalan lagi.
Tidak lama kemudian,,
Yyyyyeeeeee. . akhirnya sampai juga di Tawun kolam renang yang ku tuju. Rasanya
aku pengen cepat-cepat nyebur ke kolam.
Aku pun berteriak, “Ayah, ibu ayo ganti baju. . .”
Ibu pun mengganti bajuku dengan pakaian renang.
Byuuuuuurrr,, suara air terkena tubuhku. Aku sudah lompat kedalam air. Waktu aku berdiri, yyyahhh, ternyata airnya cuma sepinggangku. Tapi tidak apa-apa, kan aku belum bisa berenang. Saudaraku Akila diajak ayahku untuk pegang air, tapi dia malh nangis. Aku jadi bingung, karena tidak punya teman untuk bermain air. Akhirnya aku hanya jalan-jalan di dalam kolam, dan mencipratkan air ke ayah. Ayah sedang mengawasiku di pinggir kolam. Sedangkan ibu menggendong Akila. Aku mulai berjalan ke tengah kolam, tiba-tiba aku menginjak sesuatu di dalam kolam. “Badala...” seorang anak laki-laki muncul dari dalam air dan berteriak seperti itu padaku.
Waaaahh, ternyata Dhirga. Dia temanku sekolah. Katanya dia sedang berlibur di Dayu juga bersama keluarganya. Aku senang sekali bertemu Dhirga, karena aku bisa bermain dengannya. Aku dan Dhirga sangat bergembira. Bermain air dan prosotan. Cukup lama kita bermain air, rasanya badanku sudah dingin. Jari-jari tangan dan kakiku sudah berkerut. Kata ayah dan ibu aku harus berhenti bermain air. Akhirnya kami berpisah di pinggir kolam, karenaa Dhirhga harus kembali kepada orang tuanya yang menunggunya.
Selesai renang, perutku rasanya lapar sekali, perutku seperti berkukuruyuk. Aku pun makan bersama dengan ayah, ibu dan Akila. Sudah selesai makan. . kami pun bersiap untuk kembali ke mobil dan pulang.
Aku pun berteriak, “Ayah, ibu ayo ganti baju. . .”
Ibu pun mengganti bajuku dengan pakaian renang.
Byuuuuuurrr,, suara air terkena tubuhku. Aku sudah lompat kedalam air. Waktu aku berdiri, yyyahhh, ternyata airnya cuma sepinggangku. Tapi tidak apa-apa, kan aku belum bisa berenang. Saudaraku Akila diajak ayahku untuk pegang air, tapi dia malh nangis. Aku jadi bingung, karena tidak punya teman untuk bermain air. Akhirnya aku hanya jalan-jalan di dalam kolam, dan mencipratkan air ke ayah. Ayah sedang mengawasiku di pinggir kolam. Sedangkan ibu menggendong Akila. Aku mulai berjalan ke tengah kolam, tiba-tiba aku menginjak sesuatu di dalam kolam. “Badala...” seorang anak laki-laki muncul dari dalam air dan berteriak seperti itu padaku.
Waaaahh, ternyata Dhirga. Dia temanku sekolah. Katanya dia sedang berlibur di Dayu juga bersama keluarganya. Aku senang sekali bertemu Dhirga, karena aku bisa bermain dengannya. Aku dan Dhirga sangat bergembira. Bermain air dan prosotan. Cukup lama kita bermain air, rasanya badanku sudah dingin. Jari-jari tangan dan kakiku sudah berkerut. Kata ayah dan ibu aku harus berhenti bermain air. Akhirnya kami berpisah di pinggir kolam, karenaa Dhirhga harus kembali kepada orang tuanya yang menunggunya.
Selesai renang, perutku rasanya lapar sekali, perutku seperti berkukuruyuk. Aku pun makan bersama dengan ayah, ibu dan Akila. Sudah selesai makan. . kami pun bersiap untuk kembali ke mobil dan pulang.
Hari itu sangat
menyenangkan. Aku sangat berterimakasih pada ayah dan ibu karena sudah
mengajakku ke sana. Dalam perjalanan aku sangat capek, akhirnya aku tertidur di
mobil.
Dan begitulah
pengalamanku saat libur sekolah. Semoga bermanfaat. Kalau aku liburan lagi, aku
ceritakan lagi deh. Terimakasih semuanya, sampai jumpa. Assalamualaikum wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar